Rabu, 04 Mei 2011

VITAMIN DAN MINERAL UNTUK IBU HAMIL


Pengertian vitamin dan mineral
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Pada masa kehamilan, vitamin-vitamin yang sangat diperlukan adalah vitamin A, D, B kompleks, dan C.

Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.

Penyebab Ibu hamil kurang vitamin dan mineral
Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung pesat terutama perkembangan otak dan susunan syaraf dan membutuhkan asupan gizi yang optimal.


Gejala kurang vitamin dan mineral
Kelompok Vitamin
VITAMIN A
Bila kekurangan: menimbulkan kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi, gangguan penglihatan seperti buta senja, xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata, serta pecahnya biji mata maupun kekeringan pada kulit tubuh.

Bila kelebihan: menimbulkan “keracunan” yang mengakibatkan tulang rapuh, menyebabkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit kering, bersisik dan berubah warna menjadi kekuning kuningan serta kerusakan/pembengkakan hati. Sedangkan pada wanita hamil dapat mengakibatkan janinnya cacat. Namun, kecenderungan yang terjadi adalah kekurangan vitamin bukan kelebihan vitamin.

VITAMIN B KOMPLEKS
VITAMIN B1 (Tiamin)
Bila kekurangan: rentan terserang beri-beri, mengalami penurunan daya tahan tubuh hingga mudah terancam berbagai penyakit infeksi.

Bila kelebihan: jarang terjadi dan kalaupun kelebihan, vitamin ini akan dibuang keluar tubuh bersama urin. Namun, jika terjadi “kesalahan prosedur” hingga tak bisadibuang, kemungkinannya akan terjadi gagal ginjal.

VITAMIN B2 (Riboflavin)
Bila kekurangan: kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudut bibir pecah-pecah, muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.

Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.

VITAMIN B3 (Niasin)
Bila kekurangan: kulit gampang rusak, lidah jadi licin, mudah terserang diare, jadi temperamental (mudah marah), atau sering bingung.

Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.

VITAMIN B6 (Piridoksin)
Bila kekurangan: kulit rusak, dermatitis, sudut bibir pecah-pecah, lidah licin, sariawan, mual, pening, anemia, muncul batu ginjal, letih, lemah, lesu, nafsu makanturun, rentan terhadap infeksi dan kejang-kejang, rasa sakit pada pergelangan tangan, gampang depresi.

Bila kelebihan: meski jarang terjadi, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan saraf.

VITAMIN B12 (Kobalamin)
Bila kekurangan: dapat mengganggu sistem saraf, menurunkan daya ingat, mudah bingung dan murung, gampang mengalami delusi (berkhayal), lelah, hilang keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, menimbulkan gangguan pendengaran, menyebabkan gejala anemia yang meliputi kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menimbulkan gangguan pembentukan sel saraf, mengakibatkan kerusakan sistem saraf.

Bila kelebihan: sama seperti vitamin B lainnya, jarang terjadi.

VITAMIN D
Bila kekurangan: pertumbuhan lambat, tungkai bengkok, muncul tonjolan padaperut, pembentukan gigi salah.

Bila kelebihan: jarang terjadi.

VITAMIN E
Bila kekurangan: menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan, serta memperlambat perkembangan saraf otot.

Bila kelebihan: meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh.

Kelompok Mineral

ZAT BESI (Fe)
Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.

Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudahbisa mengontrol sendiri.

KALSIUM (Ca)
Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang.

Bila kelebihan: jarang terjadi

YODIUM (I)
Bila kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental.

Bila kelebihan: jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.  


Kenapa vitamin dan mineral perlu pada kehamilan
Bagi ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan yang harus diperhatikan adalah vitamin dan mineral karena penting bagi kesehatan dirinya dan janin. Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka bisa menimbulkan masalah pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan nutrisi tertentu yang meningkat membuat ibu hamil berisiko mengalami defiensi pada beberapa vitamin dan mineral. Maka itu ibu hamil perlu mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.

Zat besi untuk membantu proses produksi sel-sel darah merah yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia. Selama hamil, volume sirkulasi darah meningkat hingga 30-40 persen. Sehingga hemoglobin juga bertambah. Selain itu, plasenta juga butuh zat besi. Karena, melalui plasenta, bayi memperoleh oksigen dan zat-zat gizi dari makanan yang ibu konsumsi. Untuk plasenta dan janin, ibu perlu zat besi sebanyak 300 mg. Sedangkan untuk tubuh ibu sendiri, perlu 500 mg zat besi kedalam hemoglobinnya yang bertambah.

Kalsium untuk pembentukan gigi dan tulang janin serta untuk meningkatkan metabolisme kalsium ibu. 

Seng sebagai faktor pelancar dalam metabolisme zat gizi. Jadi, seng juga diperlukan untuk membantu perkembangan otak janin dan mencegah kelainan saat lahir.

Yodium bahan baku bagi pembentukan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur pertumbuhan. 

Karbohidrat dan lemak  sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dan bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan energi tubuh, agar sebentar-sebentar tubuh tidak terasa lelah.

Protein sebagai sumber zat pembangun dan sangat besar peranannya dalam memproduksi sel-sel darah.

Vitamin B kompleks  berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal

Vitamin D  berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi

Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat.

Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah.  


Dampak kurangnya vitamin dan mineral
Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka akan terjadi:

Kekurangan Asam Folat
Asam folat atau vitamin B9 membantu tubuh memproduksi dan mempertahan sel-sel baru, sedangkan pada awal kehamilan asam folat mendukung produksi darah dan sel darah.

Kebutuhan asam folat saat hamil meningkat dari 400 mg per hari menjadi 600 mg per hari. Jika terjadi kekurangan asam folat saat hamil maka berisiko melahirkan prematur, cacat tabung saraf (neural tube defect). Berdasar beberapa pemuan para pakar kesehatan, wanita hamil yang kekurangan asam folat besar risikonya mengalami keguguran ataupun kerusakan pada janin.  Kekurangan asam folat juga dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.

Kekurangan Vitamin A
Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika kebutuhan janin yang dikandung dan ibu hamil meningkat. Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.

Kekurangan Zat Besi
Dalam laporan The Journal of Nutrition edisi 2003 menuturkan selama hamil volume darah meningkat sebesar 35-40 persen. Sel darah mengandung protein hemoglobin yang memerlukan mineral zat besi. Hemoglobin ini akan membawa oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan janin, karenanya zat besi menjadi nutrisi yang penting.

Transfer zat besi ke janin akan meningkat selama minggu ke-30. Jika kadar zat besi yang ditransfer rendah akan membuat janin tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup (berisiko berat badan lahir rendah) dan ibu juga akan mengalami kekurangan yang berisiko anemia.

Selama hamil, volume sirkulasi darah meningkat hingga 30-40 persen sehingga hemoglobin juga bertambah. Selain itu, plasenta juga butuh zat besi. Melalui plasenta, bayi memperoleh oksigen dan zat-zat gizi dari makanan yang ibu konsumsi. Untuk plasenta dan janin, ibu perlu zat besi sebanyak 300 mg. Sedangkan untuk tubuh ibu sendiri, perlu 500 mg zat besi kedalam hemoglobinnya yang bertambah. 

Kekurangan Kalsium dan Vitamin A
Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.

Kekurangan Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik.

Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.

Kekurangan Yodium 
Kekurangan yodium bisa menyebabkan janin mengalami kretinisme dengan mental terbelakang. Sedangkan pada ibu hamilnya, bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok di leher bagian bawah.


Makanan yang mengandung vitamin dan mineral 

Zat besi  diperoleh dari kacang-kacangan dan sayuran sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati. 

Kalsium diperoleh dari keju, mentega, yoghurt, tulang ikan teri, sarden, makarel, dan salmon. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.

Seng  diperoleh dari daging, makanan laut, hati, telur, dan gandum.

image from iStockphoto

Yodium  diperoleh dari maknan laut dan garam yang sudah diiodinisasi.

Karbohidrat dan lemak  diperoleh dari serealia, umbi-umbian. 

Protein diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan. 

Vitamin B  kompleks Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.

Vitamin D  Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu. 

Vitamin E  Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

Asam folat  banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat.

Sumber :
KOMPAS CYBER MEDIA tanggal 21 September 2006, Milis Kehamilan 

Download leaflet artikel ini di sini dan di sini